Apr 8, 2013

Where are u passion?


Pernah tidak hati kita berkata disaat-saat yang tidak terpikirkan oleh kita untuk mendengarnya,, berkata seperti ini. 'Seharusnya saya begini,,' atau 'seharusnya saya tidak melakukan ini,, Atau 'Tidak seharusnya saya ada disini,," Pernah?

Beberapa waktu lalu saya mengalami hal ini. Posisinya saat itu saya sedang standby bekerja dan kebetulan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya sudah selesai. Its done! Jadi saya punya sedikit waktu senggang untuk menarik nafas teratur tanpa diganggu oleh suara terengah-engah yang dihasilkan oleh rasa kelelahan dan punya waktu jeda untuk menghapus peluh yang sempat mengucur didahi saya. Yup,, its time for me to take a breath! Disaat inilah tiba-tiba saja hati saya berucap dan menuntut otak saya berputar untuk mencari jalan keluarnya.

"Seharusnya saya tidak ada disini,," begitu kata hati saya saat dia mulai lelah. Tapi kemudian otak saya yang berputar membentaknya. "Jika kamu tidak ada disini lalu harusnya kamu berada dimana?"

Dar!!! 

Gemuruh logika dan keinginan batin saya yang tidak tahu apa maunya ini berhambur menjadi satu. Kening saya berkerut meronta-ronta untuk meminta jawaban atas pertanyaan logika saya Karena saya sendiri tidak tahu jawabannya apa, lalu spontan saya bertanya pada teman yang ada disebelah saya,,,"Mba, pernah ga mba berfikir kalau seharusnya mba itu ga ada disini,,"

"Maksud kamu win?" Tanya dia balik. Saya tau dia pasti tidak siap dengan semburan pertanyaan saya yang terkadang tidak masuk akal. Terlihat dari keningnya yang mengerut sama seperti saya tadi.

"Iya,, mba pernah ga berfikir kalau seharusnya nih,, sekarang,, saat ini,, detik ini,, ga ada disini,, tapi di tempat lain dan melakukan hal lain,,gitu,, pernah ga mba?"

Mba Titin pun tersenyum begitu mengerti maksud dari pertanyaan saya. Matanya lalu menerawang sejenak sebelum menjawab pertanyaan saya. "Pernah,,"

Mata saya langsung berbinar begitu tau, ternyata bukan saya saja yang pernah berfikir demikian. Dan saya langsung ingin tau jawabannya.

Mba titin tersenyum melihat gelagat saya,, "Saya seharusnya tidak ada disini win,, seharusnya saya tidak bekerja,, seharusnya saya dirumah,, ngurus anak-anak,, suami,, ngurus rumah,,"

"Terus?" Tanyaku. Entah jawaban apa yang ingin saya dengar atau pertanyaan seperti apa yang ingin saya lontarkan lagi, yang jelas saya ingin mendengar dia tetap berbicara mengenai ini.

"Ya,, jalanin ajalah,, Nanti juga akan ada waktunya,,Bersyukur aja sama Gusti ALLAH,kita masih dikasih pekerjaan,sementara banyak diluar sana yang susah dapat kerja,," Tuturnya. Kemudian dia melanjutkan kembali pekerjaannya yang sempat terhalang oleh pertanyaan tiba-tiba saya tadi. Dan terlihat sekali dari gerak geriknya, dia mencoba mengacuhkan pertanyaan saya sekuat tenaga. Sebegitu beratkah pertanyaan sederhana saya baginya? *angkat bahu alias ga tau.

Saya kembali temenung. Saya belum puas akan penuturan yang mba titin deklarasikan baru saja. Saya masih merasa haus akan jawaban.

Tapi saya mulai mengerti maksudnya. Passion. Tujuan,,Bahkan sampai saat ini. Saya belum tau apa tujuan hidup saya sebenarnya.Saya tidak tau dimana passion saya saat ini berada.  Banyak sekali keinginan saya yang belum tercapai. Tapi kalau sudah tercapai lalu apa?? Apa lagi yang akan saya lakukan kalau sudah tercapai? Itu artinya, keinginan-keinginan saya bukan passion saya. Tapi ambisi saya,,

Terus? Bagaimana cara saya menemukan tujuan hidup saya? Pemikiran yang tiba-tiba muncul seperti ini, disaat-saat yang membuat saya semakin 'galau' istilah gaul sekarang. Harus bagaimana saya menyingkapinya? Puzzle-puzzle hidup saya semakin sulit ditemukan. Teka teki yang bikin kepala pusing tujuh ribu keliling! RRRGGhhhh,,,!!!!

"WHERE ARE YOUUUUUU PASSION????!!"



# at list,, everybody know,, salah satu pemulung harapan lagi galau saat ini,, (T.T')
anyone can help?? (-.-?')


0 komentar:

Post a Comment

Total Pageviews

Blogger templates

 
;