Aug 21, 2014 0 komentar

Judul ini bernama 'kemarin'.


Bisa saja aku hanya duduk dan diam disini. Selalu menunggu dalam sela-sela kehangatan secangkir teh yang asapnya mengebul menerjang hawa sejuk rintiknya gerimis. 
Bisa saja aku hanya memangku tangan dan memeluk lutut ini yang mulai lunglai di sisi sudut nan nyaman. Hanya untuk melihat dan memastikan sebuah harap itu masih bisa meluangkan waktunya untukku.
Bisa saja dan bisa saja,,, semua halusinasi ini menjadi payah dan memudar dalam sebersit sinar pagi yang ada didepan sana.

Harum. Itu namaku. Seorang perempuan muslim biasa saja yang baru saja hatinya dipatahkan oleh kalimat ketidak beruntungan. Tapi tampak beruntung bagi mata yang hanya ingin melihat betapa indahnya senyumku dihadapan mereka yang melahap namanya nama baik.

"Jadi bagaimana? Semua yang kamu tanyakan sudah kujawab,, apa lagi yang ingin kamu tanyakan?" Anisa yang kini kembali bertanya padaku.

Aku mengerti bahwa apa yang diberitakan terkadang mengacu akan menghalalkan tanpa didasari hadist atau isi dari Alquran. Tapi aku tidak tau bagaimana cara untuk memuaskan segala pertanyaan yang hadir dalam benakku bersamaan dengan hadirnya sebuah rasa yang pastinya bukan tanpa alasan menghadirkannya di hatiku saat ini.

"Nisa,, tapi apa jadinya jika kita berada dekat dengan yang haram namun kita tidak menyentuhnya sama sekali?" tanyaku.

"Sudah jelas,, dari awal kita sudah diharuskan untuk menjauhi yang diharamkan. Sama seperti ketika kita melihat sesuatu yang salah, yang malah kita justru bukan memperbaikinya, malah memakluminya. Sekarang aku tanya sama kamu Harum,, sebuah kesalahan itu, apakah harusnya dimaklumi atau diperbaiki?"

Lagi lagi aku hanya termangu akan perkataan Anisa. 

"Aku sadar, bahwa kadang kita sebagai manusia sulit membedakan antara keinginan dan kenyataan yang salah. Terkadang kita kalah dalam peperangan melawan keinginan kita sebagai manusia yang harusnya taat akan perintah Tuhannya. Dan kadang kita sebagai manusia merasa mewajarkan mengingkari perintah Tuhan kita hanya karena sebuah alasan, jalan buntu. Ya kan?" Anisa memandangku dengan tajam. " Tapi,, apa kita pantas menentukan yang salah itu wajar untuk dimaklumi,sedangkan di Alquran dan hadist,, sudah jelas-jelas itu semua SALAH. Apa kita pantas membuat peraturan sendiri melawan Alquran dan hadist hanya demi pemakluman semata? Apa itu yang diharus diwajarkan?"

Aku berusaha menyelami baik baik perkataan Anisa. 

Semua ini mulai ada benang merah yang membuatku semakin luluh akan kata taat. Cerminan cerminan segala pengalaman orang lain dan pengalamanku hari hari kemarin. Yang membuat semua ini berada dalam sebuah jalur hikmah yang mendalam.

Ya, hari kemarin yang membuatku tersaruk saruk  akan sebuah pematahan hati sepihak. Sebuah hari kemarin yang menentukan berada dititik mana saat ini aku berada. Seorang Harum ternyata hanya perempuan kecil yang menunggu genggaman hujan untuk meneduhkannya dari gersangnya hati. Yang justru dititik ini, justru aku tau,, Tuhan memiliki seribu cara untuk merangkulku. Merangkulku yang hampir saja melupakan bahwa Tuhan MAHA ADIL,, Tuhan MAHA BIJAKSANA.

Ya, mungkin. Jika saja hari kemarin itu aku tidak tersungkur jatuh dan hatiku patah sepatah patahnya. Aku tidak mungkin mendapatkan jawaban ini. Aku tidak mungkin menemukan bahwa bijaknya Tuhan yang luar biasa Maha itu, justru ada didepan hidungku selama ini. Entah apa yang membutakanku hingga tidak melihatnya sama sekali. Mungkin pemakluman itu sendiri, atau,, hanya sebuah keinginan yang berkedok kebuntuan. Ya,, Maha Besar Tuhanku yang selalu memiliki ribuan cara yang diluar nalarku untuk membuktikan bahwa ini semua untuk kebaikan hambanya.

Dan bila saja,, secangkir teh hangat ini tidak ku genggam. Aku tidak mungkin merasakan rasa manisnya yang hangat. Aku tidak akan mungkin meneguknya dengan kesabaran menunggu dingin. Semua ini hanyalah proses akan hari kemarin.

Hari kemarin yang lama diingat namun singkat dilewati. 

Aku Harum. Seorang perempuan kecil yang masih tumpul akan pengetahuan namun perlahan mengerti, bahwa yang salah harus diluruskan, bukan untuk dimaklumi. 

 

sumber gambar : favim.com

May 20, 2014 0 komentar

Terkadang,seandainya dan setidaknya?

sumber gambar : Favim.com

"Seketika keinginan kamu menjadi nyata ketika kamu kecil, 
tapi membuyar saat kamu dewasa,, 
tapi itu hidup kan? 
Ketika kamu sibuk untuk hidupmu atau kamu malah menyibukan diri untuk kematianmu?"


Ada kalanya ketika kamu benar-benar ingin mati saja? Tapi kamu terlalu takut untuk itu, dan terlalu pengecut untuk mengambil keputusan itu. Dan hanya satu buah pilihanmu, adalah hidup dan hadapi semuanya meskipun kamu harus berdarah-darah dan ada dipersimpangan ambang kematian itu sendiri. Kemudian ketika kamu memenangkan pertaruhan itu, justru kamu dihadapi oleh kenyataan yang lebih mematikan lagi dan membuang energimu sia-sia. Ya, kamu tidak tau berjuang untuk apa selama ini,, untuk siapa? Karena kamu tau, selama ini kamu hanyalah sebuah atribut bagi orang lain,, bahkan untuk sebuah harapan memiliki hidupmu sendiri saja, itu mustahil, yang kamu bisa hanya menulis harapan dan harapan,,, tanpa tau kapan harapan kamu itu bisa kamu rengkuh.

Terkadang,, ya, terkadang. Keinginan itu begitu besar dan meletup-letup. Hanya untuk sebuah kata, yaitu bahagia. Yang kadang juga, kita begitu panik takut tidak mendapatkannya, hingga membuat kita justru jauh darinya.

Normalnya, bahagia itu kita yang ciptakan kan? Kata orang bahagia itu ada dalam diri masing-masing,, kata orang bahagia itu kita yang tentukan. Tapi bagaimana nasib kamu, ketika kamu menyadari dan akhirnya tau, bahwa bahagia kamu ternyata ada dalam genggaman orang lain? 

Bagaimana jika ternyata lebih banyak orang yang tidak bisa memahamimu, dan hanya satu orang yang memahamimu. Tapi, justru dia yang satu-satunya yang malah menggenggam bahagiamu dan pergi membawanya begitu saja tanpa memperdulikan nasibmu nanti?

Kamu tau? Ketika sebuah mawar merekah dan harumnya menawan hati. Mawar itu tau, bahwa kebahagiaannya akan dipetik dan kemudian dia mati dalam layu. Ya, meskipun sebelumnya yang memetik kebahagiaannya akan terluka sedikit untuk durinya. Tapi mawar rela menyerahkan hidupnya untuk dipetik dan mati layu. Itukah pengorbanan? 

Tidak siapapun yang kemudian memahamimu, karena mereka bukan kamu. Tapi kamu justru memahami dan memaklumi perbuatan mereka, karena kamu sadar, kamu memang sulit untuk dipahami. Jadi seperti apa jadinya? 


May 8, 2014 0 komentar

Tidak boleh menangis?

sumber gambar : www.favim.com


Semua ini sudah diluar batas kemampuan saya menahan dan menampung airmata saya. Tapi kalian tidak memperbolehkan saya menangis? Saya tidak boleh terlihat lemah? Karena menangis dan lemah adalah hal yang memalukan?

Mungkin kalian akan berfikir saya adalah anak yang angkuh dan sombong. Percayalah saya tidak ingin menjadi angkuh dan sombong. Mungkin itu hanya efek dari saya yang memutuskan untuk menentukan sikap dan menyamankan hati saya dari rasa kecewa. Ya mungkin kalian tidak menyadarinya, atau tidak akan pernah bisa menyadarinya.

Sumber Gambar : www.favim.com

Kalian tau,
hal yang paling menyakitkan dalam hidup itu apa? 
Bukan hanya kehilangan orang yang kita cintai dan sayangi.
Tapi, 
merasa tidak diinginkan dan dimiliki apalagi merasa tidak diperjuangkan, 
itu jauh lebih sakit daripada kehilangan. 

Sumber gambar : www.favim.com

Setidaknya,
 saya menangis bukan untuk merongrong kalian untuk mengasihani saya.
 Itu saya lakukan hanya agar saya merasa lebih baik,
setelah beban ini mulai melewati batas. 

its just,,

sumber gambar : www.favim.com

with my own way,,
May 4, 2014 0 komentar

Bianglala,,

sumber gambar : disiniina.blogspot.com

Aku memimpikan sebuah bianglala yang warnanya lebih dari sekedar warna dan warni„
Berhiaskan lampu-lampu yang kemilaunya berpendar dan berpencar sampai ke sela-sela kecil mata hatiku„
Aku tetap menyimpan mimpi itu dalam kotak berpernik indah yang terukir kata kenangan.

Senyumku selalu hadir jika membayangkannya.
Meskipun hanya sebuah mimpi dikala sepasang mataku letih untuk melihat terang„
Aku menikmati indah bianglala itu.
Meskipun hanya sebuah imajinasi saat pikiran bawah sadarku berkelana dalam hembusan teratur nafasku ketika lelap membelai„
Aku merindukan bianglala itu.
Meskipun aku tau,nyata pola bianglala itu hanya sebuah bunga tidur„
Tapi warna dan warninya merasuk sampai kedalam relung kebahagiaanku.
Kamu tau kenapa?
Karena disana ada kamu yang duduk tepat disebelahku.
Menggenggam jemariku yang mulai lemah karena takut ketinggian„
Meneguhkan hatiku agar berani merengkuh bahagia„
Menangkap detak nadiku saat debar ini semakin tak karuan melihat tingginya angkuh hati„
Benar„
Ada kerinduan disini„
Dipusaran bianglala yang berbentuk lingkaran„
Yang lingkarnya hampir menyamai besarnya lubang hampa hati ini„
Meskipun merasa tidak dirindukan itu sakit„
Tapi aku tidak gentar merasakannya.
Menjadi dewasa akan kesabaran bianglala yang kadang membawa kita diatas dan terkadang turun„
Bahkan terkadang membuat kita menunggu giliran untuk menaikinya„
Bukankah ini hanya permainan?
Permainan mimpi dan harapan„
Meskipun ketika nanti saatnya aku tidak lagi tertidur„
Aku sadar bahwa mimpi„ atau harapan„
Bukanlah sebuah permainan.
Tapi sebuah rasa„
Rasa yang Tuhan telah anugerahkan kepada semua manusia„
Dan ada untuk diikhlaskan kemunculannya„
Sama seperti ketika bianglala membuka pintu ayunannya,dan membiarkan siapapun masuk untuk dia bawa naik ke atas„ atau turun kebawah„
Tidak peduli siapapun dan apapun ras-nya„
Bianglala tetap membiarkan kita masuk dan menikmati hidangan ‘rasa’ pemandangan indah ketika kita sampai pada titik teratas„,

0 komentar

Surprisingly Strawberry


Strawberry,,

sumber gambar : coachellaunincorporated.org

ini,,,


sumber gambar : warwickshire.livingmag.co.uk

dan ini,,,

sumber gambar : alphacoders.com


Sudah tau bagaimana pohonnya?

ini dia,,,


Sumber gambar : Hgtvgarden.com

Kemudian ini,,,

Sumber gambar : Rosalindcreasy.com

Bisa jadi makanan yummy,,,


sumber gambar : Yelp.com

dan makanan sehat,,

sumber gambar : thecomfortofcooking.com

Saya suka strawberry,,

anak ini juga suka,,

sumber gambar : strawberrysue.com

dia juga,,

sumber gambar : Flickr.com

wowh,,

eh ada lagi nih,,

si kura-kura juga ga mau ketinggalan,, hahaa,,

sumber gambar : the-daily-matt.blogspot.com

kata siapa makan strawberry ga gaul? 
anak gaul aja suka tuh,,

sumber gambar : footage.shutterstage.com

yup,, we love strawberry,,

Karena Strawberry,,
 mengajarkan banyak hal yang sederhana tapi luar biasa,,
seperti bagaimana bentuk dan warna yang menarik perhatian siapapun untuk mencoba,,
Tapi memiliki harga yang sangat mahal jika ingin mendapatkan,,
Begitu bersusah payah mendapatkan dan mencicipi diawal, ternyata,,
Ya begitulah,, rasanya asam,,
tinggal menjadi pilihan kita ingin membuang begitu saja bekas gigitan pertama dan menyudahinya,,
atau terus mencari tau,,
jika menyerah akan rasa asamnya, ya buang saja,,
tapi jika kamu tau apa saja yang terkandung dalam satu saja buah strawberry,,
dan kamu tau manfaat besar dimasa depanmu,,
saya tau kamu akan terus memakannya,,
seperti inilah cinta strawberry yang disajikan untukmu,,
meskipun asam,, dia akan memberi manfaat besar bagi kehidupanmu kedepannya,,
begitu juga hidup bukan?

sumber gambar : chillinaris.wordpress.com

'Tuhan akan memberi kejutan untukmu merasakan sesuatu,,
seperti rasa asam pada buah strawberry yang membuat kaget dan terbangun dari ketidaksadaranmu,,
kemudian lihatlah hasilnya,, 
mata ini  mulai terbuka lebih lebar dalam melihat apa yang ada dihadapanmu,, 
dan jika kamu meneruskannya,,
lihat lagi, begitu banyak vitamin baik yang bisa kamu ambil dari itu semua,, '

 
0 komentar

Lovely Place

sumber gambar : Beachcomberperte.com
Lovelyplace sebuah tempat nyaman yang membuat kita ingin ada didalamnya,membenahi dan mengisi dengan pernak-pernik kecil yang membuatnya semakin penuh dengan imajinasi dan ketika membuka pintu untuk melangkah keluar, perjalanan baru sudah tersaji hangat.
"Jadi begini rasanya„?"
Sebuah kalimat pertanyaan mengejutkan yang keluar begitu sudah selesai menghadapi sesuatu.
"Memang seperti apa rasanya?"
Membalikkan pertanyaan ternyata sama saja melempar sesuatu yang kita butuhkan. Membuat kita mencari-cari kembali yang kita lempar jauh entah kemana.
"Rasanya seperti ada dirumah. Dirumah yang kita sudah tau dimana dapur,dimana ruang tamu dan dimana halaman belakang. Nyaman begitu ada dirumah."
Ketika menemukan yang kita lempar jauh,kita masih belum tau harus melakukan apa dengan yang kita temukan itu.
"Memangnya nyaman karena apa?"
Dan muncullah berbagai siluet sebab akibat yang silih bergulir disekeliling kita tanpa kita sadar,itu memang terjadi.
"Aku ternyata hanya letih„ itu sebabnya. Letih kesana kemari sampai hilang dan lupa ada dimana. Letih terlalu sibuk mengejar hal,yang sampai lupa menikmati perjalanannya. Letih yang membuatku lupa akan rasa nyaman,dan menyadari,ternyata aku sudah melewatkan banyak hal kemarin. Tapi aku tidak mau letih„ aku masih belum sampai. Tapi sekarang aku mulai bisa nyaman„ nyaman yang seperti ada dirumah."
Ya,memutar-mutar hanya membuat letih.
"Lalu?"
Kemudian. Timbul keinginan-keinginan yang selama ini terlewatkan.
"Akhirnya aku merasakan ini. Rasa nyaman menjadi aku. Tanpa berat menanggung apa yang dikejar. Sampai lupa,sebenarnya aku ada dirumah. Rumah yang sangat kukenali seluk beluknya. Relung-relung yang sangat kukenali likunya. Kotak-kotak yang sangat kuhafal susunannya. Dirumah yang diisi dengan sebuah yang namanya keluarga,hangat,damai,dan menjagaku dari cuaca buruk„"
Jawaban yang menyadarkan. Membuka mata mulai menjadi ringan.
"Apa dia tidak menjagamu?"
Sama seperti bola yang memantul saat dilempar. Pertanyaan dan jawabanpun seperti itu.
"Ya. Tapi sudah selesai. Aku tidak lagi bergantung padanya. Aku punya diriku sendiri untuk kuandalkan. Sudah kubilangkan? Aku sudah dirumah. Aku sudah tau apa yang harus kulakukan„"
Mungkin.
"Apa sudah selesai?"
"Belum. Masih banyak yang harus dibereskan dan dibenahi dirumah ini. Lagi pula,aku ingin mengganti dekorasi baru dan membuatnya lebih indah„"
"Apa lagi yang bisa kukatakan atau kulakukan?"
"Diam saja dulu disitu„ nanti ketika semua debu usang ini sudah bersih,dan dekorasi baru sudah tertata rapi,kamu kupersilahkan masuk dan kusuguhkan teh hangat diruang tamu„"
"Sampai sabarku habis?"
"Kamu tidak perlu menghabiskan kesabaranmu jika kamu juga punya rumah yang harus kamu tata rapi kembali kan? Atau mungkin dekorasi baru juga? Siapa tau nanti kita bisa saling berkunjung dan menyuguhkan secangkir teh hangat?"
Ya,secangkir teh hangat dan perbincangan kecil yang pastinya bisa  dilakukan.

May 2, 2014 0 komentar

inside here,,

"Bahagia itu sederhana, 
sesederhana ketika kamu melihat terang dalam gelap,,
atau sesederhana kamu mendengarkan lantun dalam kesunyian."

sumber gambar : Favim.com
"aku dan kamu memiliki ribuan mimik wajah dimasa-masa tertentu,,
lalu kenapa kamu mempermasalahkan mimik wajah yang lain? 
Padahal mungkin saja kamu juga pernah memiliki mimik wajah yang sama dikala tertentu,tapi yang lain tidak mempermasalahkannya kan? Mengerti maksudku?"


"Tidak ada yang sempurna memang,
seperti helai daun yang rusak karena angin,,
seperti itu kita tidak saling mengenal,,"

"Cinta itu seperti sekarang,,
ketika ku menutup mata, dan sebentar lagi ku membuka mata,
aku ingin kamu yang ada dihadapanku."

"Rindu itu seperti saat ini,,
ketika ku menutup mata, hanya ada kamu disana,,"

"Terkadang mencoba menjadi orang lain itu mudah,,
tapi nyata-nya, aku tidak bisa,,
sekejap dan sedentang bel saja, aku sudah merusak semuanya"

"Mendengarkan suara dentingan piano kecil menenangkan bukan,,
tapi ada yang lebih menenangkan lagi,,
ketika aku bersujud,,
dan menyebut namamu dalam doa-ku pada Tuhanku,,"

"Aku tidak marah,,
diamku hanya bentuk sikapku ketika ada yang tidak beres,,
ketika bias menjadi percikan api yan mulai menyakitkan."

"Tidak perlu semua orang memahamiku,,
aku hanya ingin kamu yang memahamiku,,
jika tidak, tetap disitu,, ikut diam denganku dan alihkan aku,,"

"Bukankah menjadi dewasa itu tidak dengan cara membesar-besarkan diri sendiri?
tapi merangkul dan menjadi panutan yang tidak mencoreng tinta.
tidak dengan mengecilkan orang lain, mencemooh orang lain,,
lalu berkata, aku jauh lebih dewasa dari kamu,,"

sumber gambar : Favim.com

Saya tidak pernah merasa lebih baik dari siapapun,,
Saya bahkan masih belajar menjadi diri sendiri, dan mengenal diri sendiri,,
siapa saya yang pantas menjadi juri hidup yang lain?

"Romantis itu bukan kata-kata gombal,,
tapi apa yang ada sebenarnya dihatimu menanggapi isi hati ini,,"

"Ya,, Saya tau, bukan saya satu-satunya yang pernah merasakan apa itu sakit didunia ini,,
lalu kenapa? Toh saya tidak meminta belas kasihan pada siapapun kan?
Saya hanya butuh Tuhan saya saat ini,  jika ada yang merangkul,,
Itu pasti hadiah dari Tuhan saya atas segala doa saya dalam sujud,,
iya kan? Maaf kalau saya salah,,"

sumber gambar : Favim.com
May 1, 2014 0 komentar

Hanya kamu yang tau?

sumber gambar : favim.com

Tidak seperti warna pada bunga lili yang putihnya melebur pada hijaunya daun. Dan juga tidak sebening air pada aliran sungai yang melewati bebatuan. Inilah aku dengan segala upayaku untuk mengenalmu.

Pernah kamu bilang, sayangmu hanya aku disaat aku belum mengenalmu. 
Pernah kamu bilang, rindumu hanya aku disaat aku belum mengenalmu.
Pernah kamu bilang, berbagimu hanya aku disaat aku belum mengerti kamu.

Rasanya seperti cicipan kayu manis yang bercampur aroma coklat hangat. Perlahan merasakan manis yang kemudian membekas. Begitulah caraku mengenalmu yang belum menyerah.

"Reiz,, udah siap?" Affaf membuyarkan lamunanku akan kamu.
"Udah dari tadi, yang lain mana?" tanyaku.
"Sebentar lagi mereka sampai,,"
"Ok,,"

Aku kembali melanjutkan berkemas yang sempat terhenti akan lamunanku tentangmu. Tentang kamu yang pada akhirnya mendapatkan hatiku namun setelah kamu genggam malah kamu sia-siakan. 

"Aff,, menurut kamu dia dateng ga?" tanyaku disela-sela kesibukan kami berkemas.
"Kalau dia cinta sama kamu, dia pasti dateng Reiz,, tapi kalau engga, ga da salahnya kamu buka hati kamu buat yang lain,,"
"Lagi?"
Affaf menatapku kasihan namun tajam. "Baru segitu aja lo dah nyerah Reiz?"
"Nyerah sih engga, cuma capek!"
"Dunia itu butuh rasa capek Reiz biar kita tau gimana rasa manisnya hasil kerja keras! Ya ga sih?" 
"Iya,, tapi,,"
"Dan dunia indah itu perlu kata tapi supaya kita tau alasan yang benar untuk kita berjuang,,"

Awalnya aku tidak mengerti apa maksud dari kata-kata Affaf. Tapi kemudian kamu tidak muncul hari ini hari ini di bandara. Aku mulai mengerti. Seperti kepingan puzzle terakhir. Akhirnya aku tau, kamu memang tidak berniat menikmati hasil akhir permainanmu. Entah mungkin kamu sudah memiliki permainan yang lebih menantang atau memang ini hasil seperti ini yang kamu harapkan. Hanya kamu dan tuhan yang tau itu semua.

Apr 29, 2014 0 komentar

Trust?



'yang menyedihkan itu adalah ketika kamu sampai menutup matamu 
hanya untuk mendengarkan suara hati..
Tapi kamu tidak mendengar sedentang nadapun dalam gelap itu. 
Apa itu yang namanya sunyi?'

Kadang jika saatnya sudah tidak terbendung. Apa yang dimaknai dengan rasa percaya hanya menjadi kesia-siaan belaka. Ketika kamu mengharapkan sepasang telinga untuk mendengarkan keluh kesahmu, tapi bisikan dalam dirimu berontak dan berteriak lantang pada telinga hatimu agar jangan 'LAGI' mempercayainya. Ketika kamu mengharapkan sebidang bahu untuk bersandar namun benakmu enggan melakukannya hanya karena kamu tidak ingin menjadi beban siapapun. 

Setiap aku dan kamu memiliki sebuah kapasitas yang hanya kamu sendiri yang mengetahuinya. Seperti aku yang mengetahui ada dititik mana saat ini aku berdiri.

Kini aku berada di titik ketika seandainya aku bisa berlutut dan menghadap pada kakiku dan memohon pada sepasang kaki ini. Aku mohon, jangan terjatuh dulu. Kamu harus kuat untuk menopangku berdiri tegak. Jangan dulu lelah dan menyerah, teruslah melangkah kemanapun kamu mau untuk kamu beristirahat. Asal tidak di titik ini.

Kamu lelah,, aku tau.

Yang kamu harapkan saat ini adalah kesunyian yang tidak hiruk pikuk. 
Menjauh dari segala rutinitas dan kesibukan yang menuntut ini itu tanpa mempedulikan kamu itu adalah manusia yang memiki rasa lelah.
Menjauh dari segala paksaan orang lain akan kamu.
Pergi kesebuah damai yang kata orang lain tenang.

Sampai kamu memilih tempat yang benar-benar sunyi dilubuk hatimu. Saking sunyinya, kamu bahkan tidak bisa mendengar pemikiranmu sendiri.

Dan saat itulah, kamu menyadari. Kamu benar-benar sendirian.

Tidak memiliki siapapun untuk berbagi.

Tidak memiliki siapapun untuk bersandar.

Karena kamu sudah tidak mempercayai siapapun.


Total Pageviews

Blogger templates

 
;