May 4, 2014

Lovely Place

sumber gambar : Beachcomberperte.com
Lovelyplace sebuah tempat nyaman yang membuat kita ingin ada didalamnya,membenahi dan mengisi dengan pernak-pernik kecil yang membuatnya semakin penuh dengan imajinasi dan ketika membuka pintu untuk melangkah keluar, perjalanan baru sudah tersaji hangat.
"Jadi begini rasanya„?"
Sebuah kalimat pertanyaan mengejutkan yang keluar begitu sudah selesai menghadapi sesuatu.
"Memang seperti apa rasanya?"
Membalikkan pertanyaan ternyata sama saja melempar sesuatu yang kita butuhkan. Membuat kita mencari-cari kembali yang kita lempar jauh entah kemana.
"Rasanya seperti ada dirumah. Dirumah yang kita sudah tau dimana dapur,dimana ruang tamu dan dimana halaman belakang. Nyaman begitu ada dirumah."
Ketika menemukan yang kita lempar jauh,kita masih belum tau harus melakukan apa dengan yang kita temukan itu.
"Memangnya nyaman karena apa?"
Dan muncullah berbagai siluet sebab akibat yang silih bergulir disekeliling kita tanpa kita sadar,itu memang terjadi.
"Aku ternyata hanya letih„ itu sebabnya. Letih kesana kemari sampai hilang dan lupa ada dimana. Letih terlalu sibuk mengejar hal,yang sampai lupa menikmati perjalanannya. Letih yang membuatku lupa akan rasa nyaman,dan menyadari,ternyata aku sudah melewatkan banyak hal kemarin. Tapi aku tidak mau letih„ aku masih belum sampai. Tapi sekarang aku mulai bisa nyaman„ nyaman yang seperti ada dirumah."
Ya,memutar-mutar hanya membuat letih.
"Lalu?"
Kemudian. Timbul keinginan-keinginan yang selama ini terlewatkan.
"Akhirnya aku merasakan ini. Rasa nyaman menjadi aku. Tanpa berat menanggung apa yang dikejar. Sampai lupa,sebenarnya aku ada dirumah. Rumah yang sangat kukenali seluk beluknya. Relung-relung yang sangat kukenali likunya. Kotak-kotak yang sangat kuhafal susunannya. Dirumah yang diisi dengan sebuah yang namanya keluarga,hangat,damai,dan menjagaku dari cuaca buruk„"
Jawaban yang menyadarkan. Membuka mata mulai menjadi ringan.
"Apa dia tidak menjagamu?"
Sama seperti bola yang memantul saat dilempar. Pertanyaan dan jawabanpun seperti itu.
"Ya. Tapi sudah selesai. Aku tidak lagi bergantung padanya. Aku punya diriku sendiri untuk kuandalkan. Sudah kubilangkan? Aku sudah dirumah. Aku sudah tau apa yang harus kulakukan„"
Mungkin.
"Apa sudah selesai?"
"Belum. Masih banyak yang harus dibereskan dan dibenahi dirumah ini. Lagi pula,aku ingin mengganti dekorasi baru dan membuatnya lebih indah„"
"Apa lagi yang bisa kukatakan atau kulakukan?"
"Diam saja dulu disitu„ nanti ketika semua debu usang ini sudah bersih,dan dekorasi baru sudah tertata rapi,kamu kupersilahkan masuk dan kusuguhkan teh hangat diruang tamu„"
"Sampai sabarku habis?"
"Kamu tidak perlu menghabiskan kesabaranmu jika kamu juga punya rumah yang harus kamu tata rapi kembali kan? Atau mungkin dekorasi baru juga? Siapa tau nanti kita bisa saling berkunjung dan menyuguhkan secangkir teh hangat?"
Ya,secangkir teh hangat dan perbincangan kecil yang pastinya bisa  dilakukan.

0 komentar:

Post a Comment

Total Pageviews

Blogger templates

 
;