May 21, 2013

Dijujuri lebih baik bukan?




"sebelum saya berniat untuk berkhianat, saya selalu berfikir,, apakah yang saya lakukan benar? siapa yang akan saya sakiti nantinya, dia atau malah saya sendiri?
jadi,
pikirkan baik-baik
 sebelum kita bersusah payah 
menjahit kembali hati yang kita rusak dengan sengaja disana sini,,"





Cinta itu buta?


Really?


Yang jadi pertanyaan disini,, sebenarnya yang buta itu cinta,, atau nafsu?



Patah hati karena pengorbanannya ternyata sia-sia. Lalu apa? Kamu yang dengan suka rela memberikan segalanya kepada pacarmu, begitu pacarmu memilih pergi meninggalkanmu karena sudah merasa tidak membutuhkanmu, lalu kamu merasa hatimu patah? Wajar. Semua orang pasti mengalami patah hati. Tapi kita bukannya masih ada pilihan? Menjadikan patah hati itu sebagai bahan pembelajaran atau menjadikannya sebagai bahan bakar untuk api kemarahan? Hanya itu pilihanmu saat ini.



Situasinya hampir sama seperti ketika ada pasangan yang menuntut pengorbanan disebuah hubungan yang tidak jelas ujungnya. Kalau boleh, saya sebut tuntutan itu dengan pembuktian berkedok pengorbanan, atau nafsu yang berkedok pembuktian,, entah lah, intinya sama saja. SAMA-SAMA MENYUSAHKAN diakhirnya. Actually, saya tidak akan mau berkorban sebegitu pengorbanannya pada kekasih saya yang pastinya belum menjadi suami saya. Meskipun se-sayang-sayang-nya saya pada orang itu. I don’t care jika waktu itu saya dibilang kolot or what everlah,, memangnya kalau nanti saya kenapa-kenapa diakhir hubungan semu itu, situ mau bertanggung jawab? No,, saya masih tau batasan-batasan. Oleh karena itulah, saya tidak pernah berkomentar banyak begitu mendengar atau melihat berita-berita yang mengabarkan pengorbanan yang katanya karena cinta. Toh akibatnya situ yang nanggung sendiri kan? Katanya cinta? Kalau cinta ngapain ditanyain lagi yang udah dikasih,kan situ yang ngasih sendiri bukan? Kadang malah ngasihnya tanpa diminta,, betul?





Pesan khusus saya buat yang ingin main api,,



Be fair!


Jika merasa bosan dan ada yang salah, komunikasikan dengan pasangan kamu supaya ada jalan keluar yang tidak berat sebelah, atau selesaikan dulu hubungan kamu dengannya sebelum kamu memulai hubungan yang baru. Berhubung saya lebih memilih kejujuran yang menyakitkan dari pada kebohongan yang membuai, jadi saya menyarankan untuk lebih baik bersikap jujur dan terbuka. Itu lebih dihargai dari pada kamu malah tertangkap basah dan berpura-pura bodoh dihadapannya.



Well,, itu menurut cara berfikir saya yang memang lebih memilih ‘DIJUJURI daripada DIBOHONGI’. Maaf jika ternyata cara berfikir saya tidak sama dengan yang diharapkan. Bukannya ingin menjadi yang paling benar, tapi hanya ditujukan untuk pembelajaran saya yang saya ambil dipengalaman orang lain.Saya hanya menambah wawasan saya akan rasa. ^^

0 komentar:

Post a Comment

Total Pageviews

Blogger templates

 
;